Pages

Kamis, 04 Oktober 2012

Konsumsi Obat Tidur Meningkatkan Kualitas Tidur…???



Gangguan tidur merupakan hal yang sering dijumpai pada orang dewasa terutama lansia. Gangguan tidur adalah kondisi terputusnya tidur yang mana pola tidur-bangun seseorang berubah dari pola kebiasaannya, hal ini menyebabkan penurunan baik kuantitas maupun kualitas tidur seseorang (Buysse et al., 1989 cit. Modjod, 2007). Gangguan tidur kronis dapat menyebabkan gangguan fungsional pada siang hari, rasa kantuk di siang hari, kelelahan, penurunan kualitas hidup, dan dapat meningkatkan kebutuhan perawatan kesehatan (Vitiello et al., 2009). Sebagian orang yang mengalami gangguan tidur memilih mengkonsumsi obat tidur dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tidurnya. Namun, apakah konsumsi obat tidur tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur?
Menurut Ouellet (1995), kualitas tidur merupakan penilaian individu mengenai kenyenyakan tidur, persepsi tentang pergerakan selama tidur dan pengkajian umum dari kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik diperlihatkan dengan mudahnya seseorang memulai tidur saat jam tidur, mempertahankan tidur, menginisiasi untuk tidur kembali setelah terbangun di malam hari, dan peralihan dari tidur ke bangun di pagi hari dengan mudah (LeBourgeois et al., 2005 cit. Saputri, 2009).
Pengukuran kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang terdiri dari tujuh komponen, yaitu kualitas tidur secara subjektif, latensi tidur (durasi mulai dari berangkat tidur hingga tertidur), durasi tidur (dihitung dari waktu seseorang tidur sampai terbangun di pagi hari), efisiensi kebiasaan tidur (rasio persentase antara jumlah total jam tidur dibagi dengan jumlah jam yang dihabiskan di tempat tidur), gangguan tidur, disfungsi di siang hari, dan penggunaan obat yang mengandung sedatif.
Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedatif mengindikasikan adanya masalah tidur. Obat-obatan mempunyai efek terhadap terganggunya tidur pada tahap REM. Oleh karena itu, setelah mengkonsumsi obat yang mengandung sedatif, seseorang akan dihadapkan pada kesulitan untuk tidur yang disertai dengan frekuensi terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tertidur, semuanya akan berdampak langsung terhadap penurunan kualitas tidur (Buysse et al., 1989 cit. Modjod, 2007).

DAFTAR PUSTAKA
Modjod, D. 2007. Insomnia Experience, Management Strategies, and Outcomes in ESRD Patients Undergoing Hemodialysis [Tesis]. Mahidol University.
Ouellet, M.T.N. 1995. Sleep Satisfaction of Older Adult Living in the Community and Related Factors [Tesis]. Case Western Reserve University, Frances.
Saputri, D. 2009. Hubungan antara Sleep Hygiene dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta [Skripsi]. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Vitiello, M.V., Rybarczyk, B., Korff, M.V., Stepanski, E.J. 2010. Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia Improves Sleep and Decreases Pain in Older Adults with Co-Morbid Insomnia and Osteoarthritis. Sleep Med 5(4):355-362.

1 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus