Pages

Rabu, 15 Mei 2013

Osteoarthritis


a.       Definisi
Osteoarthritis adalah suatu gangguan persendian yang disebabkan karena berkurangnya tulang rawan sendi dan terjadi hipertrofi tulang hingga terbentuk osteofit atau tonjolan tulang pada permukaan sendi (Yatim, 2008). Osteoarthritis yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan seringkali menimbulkan ketidakmampuan (Smeltzer dan Bare, 2002).
Osteoarthritis berkembang dengan perlahan, namun merupakan penyakit aktif dari degenerasi tulang rawan sendi dan berhubungan dengan gejala nyeri pada persendian, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Osteoarthritis dapat terjadi pada berbagai sendi, namun lebih sering terjadi pada pangkal paha, lutut, sendi pada tangan, kaki, dan tulang belakang (Pearson, 2008).
Workshop on Etiopathogenesis of Osteoarthritis (1986) cit. Brandt et al.(2003) mendefinisikan osteoarthritis dengan merangkum perubahan klinis, patofisiologi, histologis, biomekanik, dan biokimia yang merupakan karakteristik dari osteoarthritis. Secara klinis, penyakit ini ditandai dengan nyeri sendi, tenderness, keterbatasan gerak, krepitasi, efusi okasional, dan derajat yang bervariasi dari inflamasi lokal, namun tanpa efek sistemik. Berdasarkan patofisiologi, penyakit ini ditandai dengan hilangnya kartilago yang lebih sering terjadi pada area yang menumpu beban berat, sklerosis tulang subkondral, kista subkondral, peningkatan aliran darah metaphyseal, dan inflamasi synovial. Secara histologis, penyakit ini ditandai dengan pemecahan dini permukaan kartilago, kloning kondrosit, pemecahan vertikal pada kartilago, endapan kristal, dan remodelling. Secara biomekanik, penyakit ini ditandai dengan perubahan daya regang, tekanan dan permeabilitas hidraulik kartilago, peningkatan air, dan bengkak yang berlebih. Perubahan kartilago tersebut disertai dengan peningkatan kekakuan tulang subkondral. Secara biokimia, penyakit ini ditandai dengan pengurangan konsentrasi proteoglycans, perubahan ukuran dan agregasi proteoglycans, perubahan ukuran kolagen fibril, dan peningkatan sintesis dan degradasi matriks makromolekul.
b.      Epidemiologi
Prevalensi osteoarthritis meningkat seiring dengan usia (Pearson, 2008). Penambahan usia berhubungan langsung dengan proses degeneratif dalam sendi, mengingat kemampuan kartilago artikuler untuk bertahan terhadap mikrofraktur dengan beban muatan rendah yang berulang-ulang mengalami penurunan. Osteoarthritis sering dimulai pada dekade usia ketiga, dan mencapai puncaknya di antara dekade kelima dan keenam (Smeltzer dan Bare, 2002). Lebih dari 75% orang dengan usia di atas 70 tahun menunjukan bukti radiografi adanya osrteoarthritis (Pearson, 2008).
Osteoarthritis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Sebelum usia 50 tahun pria memiliki prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan wanita, namun setelah usia 50 tahun wanita memiliki prevalensi yang lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena defisiensi hormon esterogen post-menopause yang berperan dalam peningkatan risiko terjadinya osteoarthritis pada wanita (Yatim, 2008). WHO memperkirakan 9,6% pria dan 18% wanita di seluruh dunia dengan usia lebih dari 60 tahun memiliki gejala osteoarthritis (Pearson, 2008).
c.       Diagnosis osteoarthritis
 Diagnosis osteoarthritis lutut ditegakkan berdasarkan klasifikasi dari  American College of Rheumatology (ACR).
Tabel Kriteria diagnosis osteoarthritis lutut menurut The American College of Rheumatology (ACR) 1986
Klinis dan laboratoris
Klinis dan radiologis
Klinis
Nyeri lutut ditambah sedikitnya lima dari sembilan hal berikut ini:
-          Usia >50 tahun
-          Kekakuan <30 menit
-          Krepitasi
-          Nyeri tulang
-          Pembengkakan tulang
-          Perabaan tidak hangat
-          LED <40 mm/jam
-          RF < 1:40
-          Tanda cairan sinovia OA
Nyeri lutut ditambah sedikitnya satu dari tiga hal berikut ini:
-          Usia >50 tahun
-          Kekakuan <30 menit
-          Krepitasi + osteofit

Nyeri lutut ditambah sedikitnya tiga dari enam hal berikut ini:
-          Usia > 50 tahun
-          Kekakuan <30 menit
-          Krepitasi
-          Nyeri tulang
-          Pembengkakan tulang
-          Perabaan tidak hangat

92% sensitif
75% spesifik
91% sensitive
86% spesifik
95% sensitif
69% spesifik
Keterangan : LED: laju endap darah (Westergen); RF: rhematoid factor, tanda cairan sendi osteoarthritis adalah jernih, viskus, atau hitung sel darah putih kurang dari 2.000/mm3
(sumber : IRA, 2004 cit. Hudiyanti, 2007)


DAFTAR PUSTAKA

Brandt, K.D., Doherty, M., Lohmander, L.S. 2003. Osteoarthritis, Second edition. New York : Oxford University Press Inc.
Hudiyanti, V. 2007. Pengaruh Kurkuminoid Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) dibandingkan dengan Natrium Diklofenak pada Penderita Osteoartritis Lutut (Kajian Kemampuan Menekan Sekresi Tumor Necrosis Factor-α oleh Monosit Cairan Sendi) [Tesis]. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pearson, D., Miller, C.G. 2008. Clinical Trial in Rheumatoid Arthritis and Osteoarthritis. Newtown: Springer.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. 8th Ed. Jakarta: EGC.
Yatim, F. 2008. Penyakit Tulang dan Persendian (Arthritis atau Arthralgia). Jakarta: Pustaka Populer Obor.

1 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus